manfaat internet bagi kesehatan mental

Manfaat Internet dalam Pemulihan Kondisi Mental Penderita Skizofrenia

Daftar Isi

kondisi kesehatan mental penderita skizofrenia
Foto Bersama Suami dan Adik Ketika Berlibur Bersama Tahun 2020

Pengantar

Perjalanan hidup seseorang berbeda- beda. Dalam hidup ini, kita dapat mengalami peristiwa yang mungkin mengubah hidup kita selamanya. Peristiwa yang sesungguhnya membuat hidup kita semakin berarti.

Peristiwa yang mengingatkan kita lagi tentang arti hidup ini. Peristiwa yang mengingatkan kita lagi bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya melebihi kapasitas hamba-Nya.

Membaca kutipan di bawah ini,

Seseorang mungkin dapat mengalami pahit getirnya perjalanan hidup, tetapi ia tidak boleh berhenti dan tidak boleh kehilangan impian hidupnya

Menjadi sumber semangat bagi kami di tiga tahun belakangan ini. Kami tidak pernah menyangka ada di situasi ini. Situasi yang membuat kami bertanya- tanya.

Bertanya- tanya tentang apa yang terjadi pada salah satu anggota keluarga kami. Hari- hari terasa tidak utuh, penuh dengan kecemasan. Ya, segalanya terasa seperti mimpi. 

Kondisi ini sering membuat keluarga kami berselisih-paham. Pertengkaran kecil. Ketidak-setujuan. Pikiran- pikiran dan mimpi- mimpi buruk yang kami alami hampir 2 tahun lamanya.

Peristiwa ini terjadi pada adik saya. Adik yang usianya hanya berbeda 1 tahun dengan usia saya. Kami lahir di bulan yang sama hanya berbeda tiga hari.

Masa kecil kami habiskan bermain bersama, belajar bersama, sekolah di tempat yang sama, berlibur bersama, bertengkar dan bercanda.

Saya tidak benar- benar tahu kapan persisnya Skizofrenia datang dalam hidup adik. Namun kejadian demi kejadian, masih teringat jelas bagi saya dan keluarga kecil saya.

Ketika Skizofrenia Hadir di Kehidupan Kami

Peristiwa bermula pada tahun 2018, ketika adik mengeluhkan kondisi matanya. Ia merasa ada yang berbeda dari matanya. Ia merasa bahwa matanya keluar dan orang- orang tidak suka melihat matanya.

Kami sudah mencoba menjelaskan padanya bahwa matanya baik- baik saja. Namun adik tetap bersikukuh bahwa matanya sakit dan ia ingin pergi ke dokter mata.

Saat itu, ibu menjadi khawatir dan segera membawa adik ke dokter mata di salah satu rumah sakit di Jakarta. Sesampainya di sana, dokter mengatakan bahwa tidak terjadi apa- apa pada mata adik.

Ya, memang mungkin sedikit ada tekanan pada syaraf mata akibat terlalu sering menatap layar hp dan komputer. Sehingga dokter menyarankan untuk adik mengurangi screen time.

Setelah kejadian itu, adik menjadi sering menatap matanya di cermin dengan tatapan yang melotot sekaligus cemas. Hingga suatu peristiwa lain terjadi. Pada suatu malam, adik berusaha ingin keluar rumah dengan alasan ingin pergi ke mall untuk membeli burger. Padahal saat itu sudah menunjukan pukul setengah 12 malam.

Saya dan adik perempuan saya yang saat itu belum tidur cukup merasa syok karena tidak mungkin ada toko makanan yang buka di jam tersebut. Kami berusaha menghalanginya. Akan tetapi, ia tetap ingin pergi dan memaksa membuka pintu rumah. Pada akhirnya kami membangunkan orang tua dan adik pun tidak jadi pergi malam itu.

Sejak kejadian itu, adik terasa seperti orang lain. Ia pernah berada dalam kondisi tidak merawat diri padahal dahulu ia adalah orang yang rapih dan bersih. Adik menjadi pendiam, tidak nyambung ketika di ajak bicara, memiliki tatapan kosong bahkan sering kali tidak mendengar ketika kami bertanya. Ia bahkan menjadi seseorang yang terlihat malas mengerjakan tugas akhir sebagai mahasiswa saat itu.

Seperti kebanyakan orang tua Indonesia lainnya serta keterbatasan mengakses informasi, ayah dan ibu cenderung mempercayai hal- hal yang ghaib. Ayah dan ibu membawa adik ke “orang pintar” di daerah Cianjur. Di sana, adik dibilang “ketempelan makhluk halus” yang diam- diam menyukainya.

“Orang pintar” lain berkata bahwa pundak adik “diduduki makhluk halus” seperti tuyul. Dengan segera, adik pun dibacakan doa- doa dan dirukyah untuk mengusir makhluk halus tersebut.

Anehnya setelah beberapa kali ke sana tidak terjadi perubahan pada kondisi adik. Adik malah menjadi semakin pendiam. Saya yang sebetulnya kurang setuju sejak awal mencoba memberikan alternatif untuk mengkonsultasikan ini ke psikolog.

Akhirnya orang tua pun setuju. Kurang lebih hampir 6 bulan kami berkonsultasi dengan psikolog. Kami menjadwalkan sekali setiap bulannya. Kami sempat 2 kali bertemu tatap muka dengan psikolog namun disebabkan kondisi pandemi akhirnya kami melanjutkan konsultasi secara daring menggunakan internet.

Namun ada hal yang janggal, psikolog tersebut tidak mendiagnosis adik apapun. Meski begitu ia tetap melanjutkan terapi kognitif untuk adik berlatih berkomunikasi dan bersosialiasi lagi.

Sudah berbulan- bulan kami tidak menemukan penyelesaian. Bagi saya situasi ini bukanlah situasi yang bisa dipasrahkan. Saya terus mencari jawabannya melalui internet. Saya mendesak ibu untuk bertanya dengan psikiater. Namun ibu mungkin begitu takut dengan pengobatan dokter.

Karena sudah tidak tahan lagi dengan respon orang rumah yang berjalan begitu lambat, saya pun menghubungi dokter jiwa melalui aplikasi kesehatan secara daring. Dokter tersebut berpraktek di salah satu rumah sakit di Semarang.

Saya mencoba menjelaskan secara gamblang tentang kondisi adik. Setelah mengkonfirmasi beberapa kejadian dan gejala, dokter tersebut menyampaikan bahwa adik saya memiliki gejala yang mengarah pada kondisi psikosis atau skizofrenia.

kondisi kesehatan mental penderita skizofrenia
Infografis Mengenal Gejala Skizofrenia (pribadi)

Menurut WHO, Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, perubahan sikap dan kekacauan berpikir. Umumnya pengidap mengalami psikosis yaitu kesulitan membedakan antara kenyataan dan pikiran sendiri.

Dokter tersebut menyarankan saya segera membawa adik ke dokter jiwa terdekat sebelum terlambat dan menyesal.

Pernyataan dokter jiwa tersebut membuat hati saya terasa begitu kacau meskipun ada sedikit kelegaan karena mulai mendapatkan titik terang. Di kondisi itu, saya memikirkan kondisi ayah dan ibu yang mungkin akan mengalami goncangan psikologis, karena saya pun begitu.

Singkat cerita, setelah menyusun kalimat yang tepat untuk menyampaikan hal ini pada ibu akhirnya saya pun bicara pada ibu. Saya dibantu oleh laki- laki yang kini menjadi suami saya. Kondisi ini pasti tidak mudah bagi ayah dan ibu. Tapi saat itu saya berpikir bahwa life must go on. Kami harus terus bergerak demi kesembuhan adik.

Beruntung saya juga menemukan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia melalui internet. Di sana saya belajar tentang bagaimana menghadapi skizofrenia dan apa yang harus dilakukan ketika orang tersayang mengalami skizofrenia. 

Dari KPSI juga saya memahami bahwa skizofrenia bukanlah  penyakit yang menakutkan seperti yang dikatakan orang yang tidak paham. Orang Dengan Skizofrenia (ODS) adalah manusia biasa yang patut kita perlakukan setara dengan rasa empati.

Kami membuat janji dan segera menemui dokter jiwa di salah satu rumah sakit di Jakarta. Dokter tersebut sangat ramah, tidak menakutkan seperti yang dibayangkan. 

Sesi konsultasi terasa seperti sesi cerita yang berjalan selama 45 menit. Setelah menganalisa kondisi adik, dokter pun berkesimpulan bahwa adik memang mengalami gejala psikosis atau skizofrenia.

Saya tidak mampu membayangkan bagaimana hancurnya hati ibu saat itu. Dokter mengedukasi kami tentang pengertian skizofrenia dan angka kejadiannya di Indonesia. Tak hanya itu, dokter juga menguatkan ibu dan mengatakan bahwa dengan disiplin minum obat kondisi adik akan kembali stabil.

Hal itu melegakan ibu. Dokter menjelaskan terapi- terapi yang dapat dilakukan untuk penderita skizofrenia.

kondisi kesehatan mental penderita skizofrenia
Infografis Fakta dan Prevalensi Skizofrenia di Indonesia (pribadi)

Terapi Bagi Penderita Skizofrenia

Terapi bagi penderita skizofrenia dibagi menjadi 2 macam:

  1. Terapi Obat- Obatan Antipsikotik dan Antitremor

Obat antipsikotik bekerja mempengaruhi zat neurotransmitter yang ada di otak yakni serotonin dan dopamin. Obat- obatan ini terdiri dari generasi lama dan generasi baru. Adapun obat generasi baru memiliki efek samping yang lebih rendah dibanding generasi lama.

Disisi lain, obat antitremor bekerja mengurangi gangguan tremor atau bergetar yang cukup sering dijumpai penderita skizofrenia sebagai efek samping obat antipsikotik. Contohnya yaitu Heximer. 

  1. Terapi Psikososial

Terapi ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dalam kehidupan sosial. Terapi ini tidak hanya dijalankan oleh psikater atau psikolog tapi juga keluarga ODS. Peran keluarga sangat penting untuk mendukung kesehatan jiwa penderita.

Dokter menyarankan kepada kami untuk terus menjaga kehangatan di rumah. Kami juga perlu untuk terus saling mendukung dan mengajak adik berkomunikasi. Dokter menyarankan kami untuk tetap kompak, memiliki kegiatan bersama yang terjadwal seperti berolahraga bersama.

Saya juga mendapatkan ide-ide kegiatan sehari- hari ODS yang termasuk dalam terapi psikoedukasi dan terapi kognitif dari internet. Kegiatan yang kami terapkan adalah menulis jurnal harian dan seni mewarnai. Dari kegiatan itu adik belajar mengenali dirinya kembali, mengekspresikan diri dan melatih syarat- syaraf motorik halusnya sehingga mengurangi tremor.

Perlu diketahui juga bahwa obat bagi penderita skizofrenia bersifat personal. Setiap kondisi orang merespon obat berbeda- beda sehingga penyesuaian dosis dan juga golongan obat perlu dilakukan oleh dokter.

Setelah kurang lebih 4 bulan berganti- ganti merk dan dosis obat yang tepat, akhirnya adik mendapatkan dosis yang cocok dengan efek samping yang minimal. Efek samping obat sendiri yang diperlihatkan adik adalah mudah mengantuk, kulit dan bibir kering, alergi pada hidung serta naiknya berat badan. Ya, bobot badan meningkat pesat karena adik menjadi mudah lapar sehingga porsi makan bertambah.

Berangsur- angsur kondisi adik menunjukan perbaikan. Kami merasa begitu lega. Bulan ini adalah tepat 1 tahun adik menjalani mengkonsumsi obat. Obat adalah hal penting yang tidak boleh lepas dari penderita. Namun dengan semakin membaiknya kondisi adik, dokter mengatakan akan melakukan evaluasi apakah dosisnya akan dikurangi atau tetap dilanjutkan.

Pemulihan Kondisi Mental Penderita Skizofrenia

Lika- liku perjalanan menjemput pulih penderita skizofrenia telah kami lalui. Sungguh perjalanan yang tidak mudah. Perjalanan yang penuh suka, duka, tangis dan tawa. Banyak hal yang terjadi namun juga banyak kemajuan yang kami rasakan. Hal- hal sedih yang telah lalu menjadi tidak begitu berarti.

Kami bersyukur mendapatkan pencerahan dan informasi yang menuntun kami menemukan jalan pulih ini. Skizofrenia mengubah keluarga kami menjadi lebih hangat dan berpengetahuan tentang kesehatan mental. Kami banyak belajar dari perjalanan kami dan akan terus belajar.

Kondisi adik saat ini sudah cukup sehat. Adik kini sudah kembali menjadi dirinya yang dulu. Ia sudah senang berbincang dengan anggota keluarga lain, merespon obrolan dengan baik, memiliki inisiatif, serta keinginan- keinginan untuk memperbaiki diri.

Bahkan yang paling membanggakan adalah adik berhasil lulus menjadi sarjana di masa- masa sulit itu. Kini ia sedang berjuang meningkatkan kemampuan bahasa inggrisnya dengan mengikuti kursus bahasa inggris secara daring.

Ia tidak pernah mengeluh atas kondisinya. Ia tidak mau terlihat lemah, bahkan tidak mau merasa sakit dan tidak ingin dianggap sakit. Ia tetap memiliki mimpi- mimpi yang ingin ia raih di masa depan, seperti kita semua.

Berada dalam kondisi itu tentu tidaklah mudah. Untuk move on dan kembali berjalan dengan semangat dan optimism tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Namun setiap orang berhak merasakan kebahagiaan dan mendapatkan kembali hidupnya. Itulah yang kami perjuangkan untuk adik. Saya juga pernah menuliskan kisah saya menemukan jalan hidup di tulisan ini.

Segala doa dan usaha telah membuahkan hasil dan menuntun kami kepada pencerahan. Bagi kami, skizofrenia memang mengubah hidup kami sekeluarga. Namun, skizofrenia tidak mengambil selamanya keceriaan keluarga kami. 

Tidak mengambil selamanya kebersamaan kami. Tidak mengambil selamanya kebahagiaan kami. Skizofrenia adalah bagian dari hidup kami dan memberikan banyak pelajaran tentang hidup ini.

Bagi kami, keluarga kami cukup beruntung bisa mengetahui kondisi adik lebih cepat. Saya menyadari apa yang terjadi di keluarga kami adalah anugrah sekaligus hikmah. Kondisi ini mengubah aspek- aspek kehidupan keluarga kami.

Saya sendiri yakin di luar sana masih banyak keluarga yang hidup dalam kebingungan dan ketidak-pastian dengan peristiwa serupa yang terjadi. Mereka yang belum menemukan pencerahan.

Mungkin apa yang terjadi pada adik saya dan keluarga saya belum ada apa- apanya bagi individu dan keluarga lain di luar sana yang sedang di uji dengan berbagai hal. Terlebih untuk 2,6 juta keluarga dengan penderita skizofrenia di Indonesia.

Itu tidaklah mudah. Banyak yang berakhir pada pengucilan dan pemasungan karena lingkungan sekitar menggangap penyakit ini adalah kutukan atau guna- guna.

Itulah alasannya mengapa saya merasa perlu untuk menuliskan kisah ini. Saya berharap tulisan ini dapat menjadi pengingat syukur sekaligus penyemangat untuk kita semua. Tak lupa, perjalanan menjemput pulih bagi kami keluarga Orang Dengan Skizofrenia selalu setia ditemani dengan layanan internet.

Layanan internet banyak memberikan manfaat kepada kami dalam memperoleh informasi dan juga terapi skizofrenia. Berikut manfaat- manfaat yang kami rasakan.

Manfaat Internet dalam Perjalanan Pulih Penderita Skizofrenia

Manfaat Internet dalam Pelayanan Kesehatan Berupa Telemedicine

Manfaat pertama adalah berupa pelayanan kesehatan secara online. Pelayanan kesehatan telemedicine mempermudah konsultasi online dengan psikolog dan psikiater. Tentunya untuk dapat berkonsultasi online tanpa hambatan dibutuhkan koneksi internet yang lancar tanpa hambatan.

Selama masa pandemi yaitu dua tahun kebelakang, saya dan keluarga sebagai caregiver memanfaatkan jenis layanan ini. Kami mendapatkan kemudahan untuk bertemu virtual dengan psikolog maupun psikiater dengan selalu terkoneksi dengan internet.

Manfaat Internet dalam Pemesanan dan Pengiriman Obat via Online

Berikutnya adalah manfaat dalam pemesanan dan pengiriman obat ODS. Tak hanya konsultasi online, kini dengan koneksi internet kami juga mendapatkan kemudahan dalam mengakses obat bagi ODS. Khususnya obat generasi terbaru yang terbilang cukup jarang ditemui di apotek- apotek sekitar tempat tinggal kami.

Dengan pemesanan obat secara online melalui internet, kami bisa memperoleh obat tersebut dengan mudah dan cepat tanpa harus pusing mencari- cari dari satu tempat ke tempat lain.

Manfaat Internet untuk Olahraga dengan Video Online

Selanjutnya adalah manfaat internet dalam menjaga kesehatan fisik dan mental melalui olahraga. Olahraga sendiri berperan dalam menjaga kesehatan fisik dan mental setiap orang. ODS juga membutuhkan latihan fisik setiap harinya. 

Dengan memanfaatkan internet, kami dapat mengakses video panduan online berupa senam yang bisa kami lakukan setiap hari bersama ODS. Hasilnya, ODS kembali bugar dan menjadi lebih positif.

Manfaat Internet dalam Terhubung dengan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)

Di masa pandemi ini tentunya segala kegiatan yang berhubungan dengan tatap muka banyak diminimalisir. Faktanya dengan adanya internet, saya dan keluarga mendapatkan kemudahan untuk bisa bergabung dengan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia.

Bahkan kami juga dapat mengikuti kegiatan- kegiatan webinar yang ada serta dapat mengakses informasi dari pengalaman- pengalaman para penyintas dan caregiver ODS.

Dengan selalu terhubung bersama temen- teman seperjuangan di KPSI, kami sekeluarga sebagai caregiver merasa kuat dan merasa tidak sendiri meskipun kami belum pernah bertemu langsung dengan mereka.

Manfaat Internet dalam Menjalin Silaturahmi di Media Sosial dengan Teman Lama

Manfaat lainnya yaitu terkoneksinya kembali hubungan ODS dengan teman- teman lama melalui media sosial. Kondisi menarik diri dan terputusnya ODS dengan dunia nyata menjadi tantangan tersendiri. 

Dengan kemudahan mengakses internet, ODS kembali menemukan keberanian untuk membuka kembali pertemanan dan dunia sosial yang pernah ia miliki.

Ditambah lagi, adik mulai mengakses media sosial lagi dan kembali aktif sehingga terhubung dengan teman lamanya untuk bertanya kabar dan meng-update informasi. Hasilnya adik kembali mendapatkan hidupnya dengan kemudahan bertegur-sapa melalui media sosial.

Manfaat Internet dalam Menunjang Pendidikan dan Pengembangan Diri Di Masa Depan

Manfaat terakhir yang kami rasakan yaitu internet sebagai sarana penunjang pendidikan dan pengembangan diri ODS di masa depan. Dalam hal ini, ODS terbantu untuk menyelesaikan pendidikannya. Seperti yang kita tahu di masa pandemi sidang skripsi dan wisuda dilakukan secara virtual.

Kondisi medis yang sedang dijalani dapat menjadi hambatan tersendiri jika harus selalu pergi ke tempat perkuliahan. Namun dengan adanya layanan internet, konsultasi skripsi dengan dosen dapat dilakukan secara online. Begitu juga presentasi tugas akhir hingga wisuda kelulusan.

Selain itu, dengan internet yang selalu terkoneksi, ODS juga mampu bergabung dengan kursus pengembangan diri seperti kursus bahasa inggris dan kursus berlatih vokal.

Pada akhirnya, kami merasakan manfaat internet yang begitu besar dalam pemulihan kondisi kesehatan mental adik sebagai penderita skizofrenia. Segalanya menjadi lebih mudah dan terjangkau. Dunia dirasa ada dalam genggaman.

Mengenal Lebih Dekat Layanan Internet IndiHome

Layanan internet yang setia menemani perjalanan kami menjemput pulih adalah IndiHome. IndiHome merupakan salah satu layanan yang dimiliki Telkom Indonesia berupa layanan internet rumahan, telepon rumah dan TV interaktif.

Kami sendiri berlangganan IndiHome sejak 2012. Kami sekeluarga tinggal di Kabupaten Bogor dan pada saat itu belum banyak layanan penyedia internet yang masuk ke wilayah kami. IndiHome hadir sebagai Internetnya Indonesia dengan layanan yang tersebar di seluruh Indonesia hingga saat ini.

Pada masa pandemi yakni akhir tahun lalu, IndiHome terus berusaha meningkatkan kualitas layanannya. Salah satunya dengan menurunkan harga paket internet rumah. Tentunya hal ini menguntungkan masyarakat Indonesia di seluruh pelosok tanah air untuk lebih berhemat.

Manfaat Internet Tanpa Batas
Salah Satu Promo Spesial dari IndiHome (sumber: Website IndiHome)

Peningkatan layanan lainnya yaitu Higher Speed Same Price (HSSP) dimana pelanggan dapat meningkatkan bandwidth tanpa dikenakan biaya. Disamping itu, IndiHome memang selalu memberikan promo- promo untuk para pelanggan setianya.

Baru- baru ini terdapat promo spesial menikmati akses internet dengan kecepatan 30 Mbps, bebas nelpon 50 menit hanya dengan 200 ribuan per bulan. Tentunya ini merupakan harga yang terjangkau bagi keluarga Indonesia untuk memperoleh Manfaat Internet Tak Terbatas.

Selama perjalanan menjadi pelanggan, pengaduan layanan karena gangguan internet tentu hal yang umum terjadi. Namun dengan adanya fitur call center, email dan live chat, costumer service dapat dengan mudah memberikan solusi pada setiap kendala layanan yang kami hadapi.

Jika tertarik berlangganan, website IndiHome juga lengkap dengan tutorial setting perangkat dan petunjuk bayar tagihan secara online. Tentunya, hal ini memudahkan para pengguna. Selain itu, aplikasi mobile yang dapat didownload secara gratis di Play Store juga memudahkan pelanggan mengakses informasi dalam genggaman.

Pada intinya, keluarga kami merasakan banyak sekali manfaat dari layanan internet seperti yang sudah saya tuliskan di atas. Saya yakin masih banyak manfaat internet bagi keluarga- keluarga Indonesia di luar sana. Contohnya yaitu manfaat dalam menunjang aktivitas pendidikan, aktivitas ekonomi dan bisnis, pariwisata dan aktivitas tanpa batas lainnya.

Seperti kutipan favorit saya dibawah ini,

Hidup ini bukan tentang seberapa cepat menjemput mimpi namun seberapa besar manfaat yang bisa kita berikan saat mimpi itu akhirnya terwujud”.

Ketika telah melewati kontraksi- kontraksi kehidupan dan menebar manfaat, kelak hidup kita akan terasa lebih berharga. Semangat menjalani hidup yang lebih bahagia untuk para pejuang di luar sana, para pemberi kasih dan sayang tiada henti, para penyabar yang memiliki hati luas dan para caregiver luar biasa bagi Orang Dengan Skizofrenia. Selamat menebar manfaat!

Sumber:

Website IndieHome.co.id

Website CNBC Indonesia

Website Kementrian Kesehatan

#manfaatinternetbidangkesehatan #manfaatinternetkesehatanmental

Leave a Comment

Your email address will not be published.