Daftar Isi

Persiapan kehamilan anak pertama adalah hal spesial bagi orang tua baru, khususnya milenial parent. Persiapan ini penting untuk kelancaran proses kehamilan agar janin dan ibu sehat secara fisik dan mental. Begitu juga, kelancaran manajemen keuangan rumah tangga.
Kita tahu bahwa masa kehamilan dan memiliki anak akan membutuhkan biaya cukup besar. Maka, kita perlu meminimalisir hambatan yang mungkin ada. Kita dan pasangan pun bisa fokus membangun hubungan berkualitas.
Saat ini, aku juga sedang hamil anak pertama. Rasanya tentu campur aduk. Senang, excited, deg- degan dan terkadang juga bingung. Aku pun mencoba mengumpulkan informasi seputar persiapan kehamilan anak pertama. Informasi ini berasal dari buku, artikel ataupun bertanya langsung kepada ahlinya.
Menurutku terdapat hal- hal penting yang ingin aku bagikan agar kita semua di sini dapat melalui masa kehamilan anak pertama dengan sebaik- baiknya.
Pengalamanku Mempersiapkan Kehamilan Pertama
Dalam situasi ini, aku dan suami memang menunda kehamilan di tahun pertama. Hal ini lantaran di tahun pertama, suami masih menyelesaikan studi S2nya. Selain itu, kami pun masih beradaptasi dengan kehidupan baru sebagai pasangan suami istri. Di tahun pertama pernikahan, kami juga fokus untuk mengenal diri kami masing- masing dan beradaptasi dengan pekerjaan.
Selanjutnya, aku dan suami tidak menggunakan KB hormonal. Kami berdua hanya menggunakan alat kontrasepsi dan menerapkan sistem kalender masa subur. Perhitungan ini melalui aplikasi hp.
Dalam hal ini, Alhamdulillah kami bisa mengontrolnya dan kehamilan pun terjadi sesuai dengan harapan. Program hamil yang kami lakukan juga tidak sulit dan semua terjadi secara alami.
Singkat cerita, kami sepakat untuk hamil setelah satu tahun pernikahan kami. Maka, sebelum anniversary satu tahun, kurang lebih 3 bulan sebelumnya aku dan suami mulai melakukan persiapan kehamilan anak pertama.
Bagi kalian pasangan yang baru menikah dan sedang mempersiapkan kehamilan, di sini aku akan membagikan tips persiapan kehamilan anak pertama berdasarkan pengalamanku. Tips terbagi menjadi 4 kategori yaitu persiapan tubuh atau persiapan fisik, persiapan mental, persiapan finansial dan persiapan spiritual.
Disclaimernya, aku dan suami bukanlah tenaga kesehatan atau expert di bidang ini. Dalam hal ini, semua yang aku sampaikan purely berdasarkan pengalaman pribadiku dan juga hasil belajar. Semoga bermanfaat dan tidak membuat bingung- bingung lagi ya, parent!
Persiapan Tubuh Atau Fisik di Masa Kehamilan Pertama
Konsultasi Dokter dan Bidan
Konsultasi dokter dan bidan menjadi penting jika kita memiliki masalah kesehatan pada organ reproduksi. Contohnya yaitu adanya kista, keputihan ataupun masalah hormonal lainnya pada perempuan. Sedangkan pada laki- laki seperti ejakulasi dini dan infertilitas sperma.
Selain melakukan konsultasi, kita juga dapat melakukan pemeriksaan kesehatan organ reproduksi kita, seperti melakukan USG, Pap Smear dan tes fertilitas sperma suami kita.
Sebelum kehamilan, aku sendiri melakukan USG dengan dokter spesialis obstetric dan ginekologi di Bogor yaitu dr. Gharini dan juga pengobatan keputihanku. Beliau begitu telaten membersihkan organ intimku. Alhamdulillah hasil USG baik dan keputihanku dapat terobati.
Sebagai info, keputihan yang aku alami itu dikarenakan infeksi bakteri dan jamur. Saat itu, aku diberikan antibiotik berspektrum luas yang diminum 1 kali. Aku juga rutin mencuci organ intim dengan betadine vaginal douche dan juga memakai obat kapsul pada organ intim.
Kapsul ini diberikan sebanyak 5 kali dalam 5 hari berturut- turut. Ketika mengalami keputihan sebaiknya kita juga tidak melakukan hubungan intim terlebih dahulu sampai 2 minggu atau benar- benar sembuh.
Rutin Berolahraga dan Menjaga Berat Badan
Manfaat dari menjaga berat badan itu adalah menghindari kita dari komplikasi di masa kehamilan, Moms. Pastikan berat badan kita dalam kisaran normal dengan melakukan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). Cara menghitungnya yaitu berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan (m).
Contoh untuk berat badanku sebelum hamil adalah 56 kg dan tinggi badanku 157 cm (1,57 m) maka IMT pada saat itu adalah 56 / (1,57)2 = 22,76. Berdasarkan informasi resmi dari Kementrian Kesehatan, nilai ini tergolong normal, karena kisaran normal adalah IMT 18,5 – 25,0.
Menjaga berat badan dapat dilakukan dengan olahraga. Olahraga yang aku dan suami lakukan adalah bersepeda, jogging dan jalan pagi. Ya, kalau kami minimal 1 minggu 2 kali ya Moms masing- masing selama 45 menit. Biasanya kami berjalan di sekitar Bogor dan Pakansari, Cibinong.
Mengkonsumsi Nutrisi Seimbang
Nutrisi seimbang sangat diperlukan untuk menunjang masa kehamilan. Khususnya bagi ibu, kita membutuhkan asam folat tinggi pada asupan kita. Hindari makanan dan minuman dengan kalori tinggi seperti pemanis buatan. Perbanyak sayur- sayuran, buah- buahan, kalsium dari susu serta zat besi dan protein dari daging, unggas dan ikan.
Menjaga Kesehatan dengan Gaya
Hidup Sehat
Gaya hidup sehat yang aku maksud di sini adalah menghindari rokok dan minuman beralkohol. Kafein dari kopi bagi para pecinta kopi juga dapat dikurangi ya Moms. Seandainya memang ingin sekali tidak apa dengan porsi yang sangat minimal.
Kesehatan lain yang tidak kalah penting adalah kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, gaya hidup sehat dengan menggosok gigi secara rutin menjadi penting. Dokter kandungan menyampaikan kalau infeksi gigi dan mulut juga dapat mengganggu pertumbuhan janin dan meningkatkan resiko prematur.
Melakukan Vaksinasi
Vaksinasi yang cukup penting menurut dokter yaitu vaksinasi campak dan cacar. Namun dengan menjaga kesehatan dan kebersihan serta menghindari terjadinya infeksi mudah- mudahan semuanya aman ya, Moms.
Persiapan Mental pada Masa Kehamilan
Belajar Mengenal Diri dan
Mengontrol Diri
Mengenal diri sendiri penting sekali ya, Moms. Di masa kehamilan, kita akan banyak merasakan perubahan- perubahan dalam tubuh kita. Belajar menyadari apa yang terjadi pada tubuh kita, rasa sakit yang kita rasakan dan bagaimana kita merespon hal- hal yang tidak menyenangkan itu menjadi penting.
Aku menyarankan untuk Moms melakukan journaling. Hal ini membantu kita untuk menuliskan perasaan dan pengalaman yang kita alami sehingga kita dapat berpikir lebih jernih untuk mencari penyelesaian.
Memang tidak mudah di awal untuk jujur pada diri sendiri. Tapi, hal ini baik karena kita tidak perlu menjadi orang lain di saat kita menulis.
Komunikasi Sehat dengan Pasangan
Berdasarkan pengalaman pribadiku, sebagai wanita terkadang kita ada diposisi jaim (jaga image) dan malas untuk menjelaskan perasaan. Kondisi ini terkadang membuat pasangan menjadi salah paham.
Untuk itu, kita harus berusaha untuk mau menjelaskan dan membuat mengerti pasangan. Terlebih jika ada hal- hal penting yang tidak cocok di hati kita. Berusaha untuk jujur satu sama lain dan berhenti berasumsi.
Kita juga perlu saling menghargai dengan mendengarkan pasangan dengan empati. Nah, apabila terjadi suatu peristiwa atau hal- hal yang mungkin tidak kita suka atau rasanya ingin marah.
Kita harus belajar untuk mengontrol diri dengan menenangkan diri dahulu. Kemudian melihat timing jika ingin berdiskusi atau membahas sesuatu dengan pasangan.
Jangan sampai ketika kondisi pasangan dalam keadaan lapar, banyak kerjaan atau tidak enak badan kita malah membahas hal- hal yang tidak nyaman. Dampaknya bisa memicu pertengkaran dan masalah tidak akan selesai bukan Moms?
Hindari Stress
Yaps, stress adalah hasil akumulasi dari hal challenging yang mungkin terjadi bersamaan tanpa kita duga. Stress membuat imun kita
turun. Kita menjadi mudah panik dan emosi. Seringnya hal ini berimbas ke pasangan bukan? He.. he.. he. Untuk itu hindari stress dengan melakukan kegiatan me time atau quality time dengan pasangan.
Ya, kita perlu refreshing ketika dibutuhkan. Mungkin dengan membaca buku, mendengarkan musik, menonton film, makan bersama, masak bersama apapun aktivitas yang kalian sukai berdua.
Berhubungan intim dengan suami juga sangat dianjurkan ya, moms untuk
mengeluarkan hormon bahagia dalam tubuh kita.
Persiapan Finansial di Masa Kehamilan
Untuk persiapan finansial dapat dimulai dengan membuat pos- pos pengeluaran dari pemasukan kita. Tentunya sebelum hal itu dilakukan, kita juga perlu melakukan survey dari masing- masing kebutuhan itu.
Anggaran khusus yang dapat di perhitungkan antara lain persiapan persalinan, kontrol kehamilan rutin ke dokter kandungan atau bidan, membeli buku seputar kehamilan, membeli vitamin, makanan sehat, produk yang menunjang masa kehamilan, mengikuti kelas dan olahraga ibu hamil. Meskipun begitu, kelas kehamilan dan olahraga hamil tidak wajib berbayar karena sudah banyak kelas- kelas online gratis.
Setelah membuat anggaran, kita mulai menabung. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan investasi peer-to-peer, investasi emas, cryptocurrency, saham ataupun deposito. Tergantung pada profil resiko masing- masing ya, Moms.
Aku dan suami sendiri memiliki tabungan peer-to- peer. Kami memang membuatnya untuk kebutuhan persalinan nanti. Intinya tetap disiplin dengan anggaran- anggaran yang sudah kita buat ya.
Persiapan Spiritual pada Masa Kehamilan
Bagian ini yang paling terpenting dari semua tipsnya ya Moms. Kita tentunya mengharapkan setiap langkah yang kita ambil diberikan kemudahan dan keberkahan dari Yang Maha Kuasa. Semoga juga dalam prosesnya kita diberikan kekuatan dan kesabaran.
Kita perlu lebih mendekatkan diri pada Tuhan melalui ibadah dan rajin bersedekah. Insya Allah ya Moms, segalanya terasa lebih mudah.
Baiklah, kita sudah sampai diakhir tulisan ini. Mudah- mudahan semuanya sudah aku sampaikan ya Moms. Sekian tips dan sharing pengalaman pribadiku tentang persiapan kehamilan anak pertama.
Silahkan kunjungi dan baca juga artikelku yang lain jika kalian tertarik untuk membaca lebih lanjut.
See you on the next post!
Pingback: 12 Gerakan Prenatal Yoga Mudah Untuk Ibu Hamil - Blogger Perempuan Network
Pingback: Pengalamanku Menjalani Kehamilan trimester pertama